Jejak Langkah

Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta bermula dari sebuah pertemuan yang tidak direncanakan antara dua pasang suami istri, Bapak Theofilus Anda Halim (Halim) dan Ibu Anastasia Sianita Soeryohadi (Sian), Bapak Robertus Bellarminus Adi Ismawan (Adi) dan Ibu Veronica Kristinawati (Kristin) dengan Suster Natalia, OP dan Suster Rita, OP. Pertemuan tak disengaja ini terjadi di Novisiat Beato Joseph Gerard, di Blotan, Yogyakarta saat mereka sedang menghadiri undangan misa ulangtahun imamat Romo FX. Rudi Rahkito Jati, OMI. Perkenalan di pertengahan tahun 2008 inilah yang dikemudian hari menjadi awal mula kehadiran Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta.

Keramahan, kegembiraan dan keakraban kedua suster OP tersebut membuka jalan persahabatan yang tulus dan penuh persaudaraan. Saling mengunjungi antara kedua pasutri dan suster OP terjadi layaknya seorang sahabat. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup panggilan telah membuat persahabatan semakin mendalam dan semakin merasa ada kedekatan.

Terinspirasi oleh doa-doa para suster kontemplatif di Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono yang pernah mereka kunjungi, maka timbul kerinduan untuk bisa berdoa brevir dan berharap bisa belajar dari biara suster OP yang ada di Kota Yogyakarta. Merasa dekat dengan suster-suster OP yang dikenal, maka niat untuk belajar ini diutarakan kepada suster pemimpin novisiat suster-suster OP di Baciro yakni Suster Elisabeth, OP.

Sambutan yang begitu hangat dan begitu tulus dirasakan, pintu biara terbuka lebar untuk pasutri Halim-Sian ini bersama dengan beberapa pasutri lain yang berasal dari komunitas Marriage Encounter. Sejak saat itu mulailah secara rutin hadir beberapa pasutri dan awam yang ingin belajar berdoa brevir bersama-sama dengan para suster di novisiat OP di Baciro. Kegiatan doa bersama yang dijalani mulai dari ibadat sore, ibadat malam, kadang ikut adorasi, dan juga ibadat taizé. Kebersamaan dan persahabatan ini sungguh disyukuri para awam sebagai kebaikan dan kemurahan Tuhan melalui gereja-Nya.

Inspirasi Awal

 Jumat, 14 Mei 2010. Misa penerimaan postulan Persaudaraan Dominikan Awam untuk yang pertama kalinya. Bertempat di Kapel Novisiat suster-suster St. Dominikus, di Baciro, dipimpin oleh Romo Andreas Kurniawan, OP

Pada tahun 2010, suster-suster OP dari kongregasi Santo Dominikus di Indonesia mulai merintis keberadaan Dominikan Awam di Jakarta. Sr. M. Lusia OP sebagai pemimpin Kongregasi waktu itu mendukung usaha para suster untuk merintis Dominikan Awam yang sebelumnya belum ada di Indonesia. Salah satu alasan yang diutarakan para suster pada waktu itu adalah keprihatinan mereka atas panggilan hidup sebagai biarawan atau biarawati yang terus menurun. Dengan melibatkan awam dalam Ordo Dominikan diharapkan ada sinergi dalam panggilan hidup masing-masing dan masa depan kongregasi.

Tak pelak lagi tawaran sejenis akhirnya sampai juga pada kelompok pasutri yang belajar berdoa di novisiat OP di Baciro, Yogyakarta. Menanggapi tawaran ini awalnya beberapa orang merasa ragu-ragu, merasa tidak pantas dan kurang yakin.

Namun karena kedekatan dan persahabatan, maka akhirnya tawaran para suster ini diterima dengan penuh harapan. Tepatnya pada tanggal 13 Mei 2010, postulan Persaudaraan Dominikan Awam angkatan pertama sebanyak 10 orang diterima secara resmi oleh Rm. Andreas Kurniawan, OP mewakili Master Jenderal Ordo Dominikan.

 

Perkembangan Sampai Saat Ini

Mulailah secara rutin sebulan dua kali para postulan berkumpul untuk berdoa dan studi bersama para suster. Dengan sabar dan tekun beberapa suster membimbing dan mengenalkan berbagai hal tentang Ordo Dominikan, ajaran gereja tentang sakramen-sakramen, sejarah hidup Santo Dominikus, riwayat hidup para santo dan santa, spiritualitas Dominikan, dan sebagainya.

Sedikit demi sedikit para anggota Persaudaraan Dominikan Awam mulai memahami dan mengagumi spiritualitas Dominikan dan berusaha untuk hidup lebih baik sesuai ajaran gereja dan berusaha menyesuaikan dengan anjuran dan nasehat para suster OP.

Para anggota Persaudaraan Dominikan Awam juga lebih percaya diri untuk mengajak saudara maupun teman untuk ikut bergabung. Demikian juga beberapa suster OP berusaha mencari kenalan-kenalan mereka untuk ikut bergabung dalam Persaudaraan Dominikan Awam ini.

Persaudaraan Dominikan Awam yang baru ini bersama dengan Persaudaraan Dominikan Awam di Jakarta, Pontianak, Surabaya, Cirebon dan Cimahi mulai berusaha menata struktur dari komunitas, belajar dari pengalaman Dominikan Awam di Filipina dan Vietnam. Mulailah disusun metode untuk pendampingan semacam formasi untuk calon religius dengan jenjang-jenjang; aspiran, postulan, novis, profes sementara dan akhirnya profes kekal. Setiap tahun diadakan retret dan juga pembaharuan janji.

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, tepatnya pada tanggal 1 Juli 2015, untuk yang pertama kalinya anggota Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta sebanyak tujuh orang mengucapkan janji kekal dalam misa yang dipimpin oleh Rm. Andreas Kurniawan, OP di Kapel Novisiat Suster-suster Santo Dominikus di Baciro, Yogyakarta. Ketujuh anggota Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta tersebut adalah Theofilus Anda Halim OP, Anastasia Sianita Soeryahadi OP, Robertus Bellaminus Adi Ismawan OP, Veronica Kristinawati OP, Yosephine Endang Idarwati OP, Maria Magdalena Nuryani OP, dan Frederica Dwi Rustanti OP.

Rabu, 1 Juli 2015 Misa penerimaan postulan, novis, pembaharuan janji dan pengucapan janji kekal 7 anggota Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta. Bertempat di Kapel Novisiat Suster-suster St. Dominikus di Baciro. Misa dipimpin oleh Rm.Andreas Kurniawan, OP

 

Peristiwa tersebut juga dihadiri oleh Koordinator Dominikan Awam Nasional, Theophilus Adiwiyarta Atmadi OP, Pemimpin Kongregasi Suster-suster Santo Dominikus di Indonesia, Suster Anna Marie OP, para suster OP, anggota-anggota Persaudaraan Dominikan Awam dan para undangan.

Sejak Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta terbentuk, statistik keanggotaan menunjukkan jumlah anggota yang naik turun, ada yang datang dan ada juga yang pergi. Semua ini diterima dengan penuh syukur sebagai proses dari perkembangan sebuah komunitas. Sampai saat ini (2017) anggota yang masih bertahan ada 15 orang, terdiri dari 10 orang profes kekal, 1 orang profes sementara, 3 orang novis dan 1 orang postulan.

Kegiatan rutin yang dilaksanakan Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta adalah kegiatan doa bersama (doa ofisi dan misa/adorasi) di Kapel Novisiat Suster-suter Santo Dominikus Indonesia di Baciro pada hari Jumat keempat setiap bulannya, kegiatan studi bersama di Ruang Nazaret di kompleks Gereja Katolik Paroki Kristus Raja di Baciro pada hari Kamis kedua setiap bulannya, rekoleksi dan retret setahun sekali.

Di luar kegiatan rutin tersebut para anggota komunitas juga melakukan kegiatan-kegiatan seperti kunjungan antar keluarga, promosi panggilan di beberapa paroki, retret Nasional, koordinasi dan kegiatan-kegiatan kerasulan individual (lektor, ME, pangrutiloyo, pelayanan rohani, voluntir panti asuhan, dll).

Adapun suster-suster OP yang menjadi pembimbing Persaudaraan Dominikan Awam Yogyakarta mulai awal terbentuk sampai kini adalah Sr. M. Elisabeth OP, Sr. M. Kristiana OP, Sr. M. Rosi OP, Sr. M. Natalia OP, Sr. M. Dominika OP, dan saat ini (2017) didampingi oleh Sr. Maria Krisanti, OP. (Sumber: Profil DAY)

Dominikan Awam Yogyakarta Bersama suster pendamping rohani, Sr. Krisanti, OP (2017)

 

 

Download
Aplikasi Play Store
Doa Ofisi (Brevir)

 

© 2021 Yayasan Martinus De Porres